jangan menyakiti hati orang tua

2024-05-01


Jumat 24 Nov 2023 18:15 WIB. Dua Ayat Alquran Melarang Muslim Durhaka kepada Orang Tuanya. Durhaka terhadap orang tua termasuk penyakit hati yang paling berbahaya. Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil. Foto: bukucinta.com. Anak Durhaka (ilustrasi)

Bahkan, seorang anak dilarang untuk mengeluarkan kata-kata yang menyakiti hati orang tuanya. Seperti kata "ah" untuk menolak saat dimintai tolong oleh orang tua. Larangan berkata 'ah' ini terdapat dalam QS.

Islam memang mewajibkan seorang anak untuk selalu berbakti kepada orangtua dengan selalu taat akan perintahnya, berbuat baik dan tidak menyakiti hati orangtua. Namun, Hukum Orangtua menyakiti hati anaknya tak hanya anak saja yang harus menjaga perasaan dan hati orangtua, anak juga berhak dijaga perasaannya oleh kedua orangtuanya.

Dalil Larangan Menyakiti Hati Orang Tua. Ayat yang pertama adalah dalil tentang larangan menyakiti hati ibu. Agama Islam mengajarkan agar selalu memuliakan dan berperilaku baik kepada orang tua terutama kepada ibu. Bahkan disebutkan bahwa seorang anak dapat menjadi ahli surga apabila ia memuliakan dan tidak menyakiti orang tuanya.

Menyakiti hati orang tua adalah salah satu perbuatan yang tidak dapat kita anggap sepele. Bahkan jika itu tanpa sengaja kita lakukan, ini dapat menyebabkan perbuatan dosa besar. Tentu saja kemudian Allah akan memberikan balasan yang pedih bagi kaum muslimin yang berbuat demikian.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…" [at Tahrim : 6]. Dalil tersebut jelas menunjukkan perintah Allah untuk menjaga anak-anak agar terhindar dari kejahatan dan keburukan. Maka para orang tua memiliki kewajiban untuk mengasihi anak dengan penuh kasih sayang.

Beberapa perkataan orang tua yang dapat menyakiti si buah hati harus diketahui supaya menahan untuk tidak mengucapkannya di depannya: Daftar Isi hide. 1. Mengingkari Janji. 2. Meminta dengan Memaksa. 3. Menghina dan Memaki dengan Kasar. 4. Membanding-bandingkan Anak. 5. Selalu Menyalahkan Tanpa Mau Mendengar. 6.

1. Menghormati dan tidak membentak (QS Al-Isra' : 23-24) وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا.

Sayangnya seringkali kita diminta untuk ikhlas dan segera memaafkan orang yang sudah menyakiti, katanya biar tidak ada dendam dan hidup tenteram. Menurut psikologi positif, dengan memaafkan, maka kita bisa menjadi manusia sehat. Hal yang paling penting adalah pemulihan hubungan interpersonal antarindividu setelah terjadinya konflik.

8 Agustus 2020. Gettyimages.com. BincangMuslimah.Com - Islam mewasiatkan agar seorang anak berbakti kepada kedua orangtuanya. Hal tersebut termaktub dalam firman Allah (QS. Al-Isra; 23). Saat Nabi ditanya siapa yang paling berhak diperlakukan dengan baik, beliaupun menjawab ibu sebanyak tiga kali, lalu ayah.

Peta Situs